Saturday, December 21, 2013

Egois bukan Kawan tetapi Lawan



BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
       Egois merupakan salah satu sifat dan perilaku  yang sangat merugikan. Egois dapat diartikan sebagai suatu sifat dimana seseorang lebih mementingkan kepentingannya sendiri diatas segala galanya tanpa memikirkan hak-hak orang lain. Ironisnya egois banyak dimiliki oleh hampir semua orang di dunia ini,dan mempunyai hubungan yang sangat erat. Bahkan egois merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi sekumpulan orang. Sudah banyak contoh dalam kehidupan ini yang menunjukkan perilaku perilaku yang egois. Tengok saja ketika para pengemudi melintas di jalan raya,tak sedikit dari mereka yang jelas jelas melanggar peraturan lalu lintas seperti nekat menerobos lampu merah. Itu salah satu perilaku memikirkan keselamatan orang lain. Tak dapat di pungkiri bahwa egois itu merupakan sifat yang sudah mendarah daging pada setiap manusia,dan sifat egois itu akan membawa manusia ke perilaku perilaku yang banyak menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat entah itu norma umum ataupun norma agama. Semua itu tergantung pada pengandalian diri dari seseorang. Seseorang yang mampu mengendalikan keegoisannya dengan baik maka sifat itu tidak akan menimbulkan kerugian bagi siapapun tapi lebih banyak orang yang tak mampu mengendalikan dirinya dari sikap egois. Sehingga egois itu hanya menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Keegoisan akan menyebabkan permasalahan yang kecil menjadi permasalahan yang besar. Sifat yang egois pun dapat menyebabkan orang merasa tersakiti atau pun kecewa. Adapun beberapa cara penanggulangan sifat yang egois akan di bahas lebih lajut pada karya ilmiah di bawah ini.



B.Rumusan Masalah
1. Apa itu egois?
2. Bagaimana cara menghadapi kawan yang egois?
3. Bagaimana cara menghindari sikap yang egois?

C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian antara lain :
1.      Memberi pengertian kepada khalayak bahwa egois merupakan sifat dan perilaku yang merugikan dan harus dihindari.
2.      Membantu seseorang untuk dapat menghilangkan sifat dan perilaku egois melalui beberapa cara yang kami sajikan pada pembahasan karya ilmiah ini.
3.      Meminimalisasikan sifat sifat egois yang tumbuh dalam diri seseorang
4.      Membantu seseorang untuk menghindari sifat egois yang dapat menyebabkan terlanggarnya hak asasi orang lain.

D.Manfaat Penelitian
       Penelitian ini di harapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi banyak orang terutama dalam hal menghindari sifat dan perilaku egois sehingga dapat meningkatkan rasa keadilan sosial dan solidaritas yang tinggi antar sesama agar tidak terjadi diskriminasi terhadap  hak-hak  seseorang pada umumnya.




BAB 2
A.Pengertian Egois
Edward Bok, editor dan penganjur kemanusiaan yang terkenal, mengatakan bahwa apa yang disebut oleh dunia sebagai ego dan kesombongan sebenarnya adalah “bunga api surgawi” yang ditanamkan dalam diri manusia. Setiap manusia merupakan pribadi yang unik dan trsendiri, dan dorongan yang paling kuat dalam setiap orang adalah untuk menjaga individualitas ini, membela sesuatu yang penting ini terhadap semua musuhnya.
Para ahli psikologi klinis dan eksperimental dahaga akan ego juga bersifat universal danalami seperti kelaparan akan makanan. Dan dahaga akan ego juga bersifat universal danalami seperti kelaparan akan makanan. Tubuh memerlukan makanan untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidup. Ego,atau kepribadian setiap individu yang unik, memerlukan penghargaan dan persetujuan serta rasa puas karena telah mencapai sesuatu.
Ego yang lapar adalah ego yang jahat. Memperbandingkan ego dengan perut sangat tepat untuk menjelaskan mengapa orang bertindak sebagaiman yang mereka lakukan. Seseorang yang makan kenyang tiga kali sehari tidak terlalu memikirkan perutnya. Tetapi seseorang yang tidak makan satu atau dua hari menjadi benar-benar lapar dan seluruh kepribadiannya tampak berubah, dari orang yang pemurah, periang dan baik hati, dia cenderung akan menjadi suka bertengkar dan jahat. Dia jadi lebih suka mencela. Tidak ada suatu apapun yang memuaskannya. Tidak ada gunanya bagi teman-teanyang beritikad baik untuk menghampirinya dan mengatakan bahwa masalahnya hanyalah bahwa dia “terlalu pemperhatikan perutnya” dan bahwa dia harus mengalihkan pikiran dari perutnya.

Alam telah menempatkan insting dalam setiap makhluk hidup yang mengatakan “Anda dan kebutuhan dasar Anda didahulukan”. Singkatnya dia harus makan, dan memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri, sebelum dia bisa memberikan perhatian kepada hal-hal lainnya.Demikian pula halnya dengan orang yang mementingkan diri sendiri. Bagi pribadi yang sehat jasmani dan rohani serta normal,alam menuntut takaran tertentu penerimaan diri dan persetujuan diri. Dan tidak ada manfaatnya mengecam orang yang mementingkan diri sendiri dan menyuruhnya mengalihkan pikiran dari dirinya sendiri. Dia tidak bisa mengalihkan pikiran dari dirinya sebelum dahaganya akan ego belum terpuaskan. Setelah itu, dia pasti akan mengalihkan pikiran dari dirinya sendiri, dan memberikan perhatiannya kepada pekerjaannya, serta kepada orang lain dan kebutuhan mereka.

B. Tips Menghadapi Teman yang Egois

Perlu disadari juga bahwa setiap orang memiliki sifat egois. Namun sifat egois itu kadarnya dari masing-masing individu berbeda-beda. Dan apabila telah  kelewatan, itu justru menjadi hal yang tidak diinginkan bagi teman, sahabat, atau siapapun yang menjalin hubungan dengan kita. Bagi kita yang punya teman tapi memiliki sifat egois yang menurut kita sudah tidak wajar lagi, jika kita tidak berjiwa besar dan menerima apa adanya dari sifat egois yang dimilikinya, kita pasti  akan merasa tidak nyaman ketika bersamanya. Atau,  kita langsung menjaga jarak dengannya. Berbeda halnya jika kita merasa bahwa dia adalah sahabat kita, pasti kita akan berusaha untuk memberikan perubahan kepada teman kita  agar dapat mengurangi keegoisannya dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Dibawah ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi teman yang egois:
1.Sabar
Kita harus lebih sabar dalam menghadapi orang yang egois. Jika kita tiak sabar maka kita pun akan menjadi orang yang egois juga.
2.Menjadi cermin baginya
Kita harus berusaha untuk menjadi cermin bagi teman kita atau siapapun yang egois. Kita berikan pengertian melelui tindakan nyata seperti sesekali kita yang meminta bantuan kepada teman kita yang egois. Dengan begitu kita dapat perlahan lahan memberi pengertian bahwa tidak hanya dia lah yang mempunyai kepentingan yang harus dipenuhi.
3.Berikan kritik dan saran
Kritik yang kita berikan haruslah kritik yang baik yang membangun yang dapat menyadarkan seseorang yang egois agar menyadari bahwa tindakannya tersebut dapat merugikan hak hak orang lain.
4.Berikan pengertian yang tegas.
Jika sudah banyak hal yang kita lakukan secara perlahan lahan tidak membuahkan hasil. Maka langkah terakhir adalah memberikan pengertian secara lisan atau tindakan kepada orang yang egois tersebut untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan sifat egoisnya.Seperti kita memberitahunya secara tegas melalui lisan atau sesekali menolak memenuki permintaannya.
C. Cara Menghindari sifat yang egois
1.Jangan suka berpikiran negatif atau buruk sangka terhadap orang lain.
2. Anda jangan suka membanding-bandingkan diri anda dengan orang lain.
3. Hilangkan sikap reaktif terhadap berbagai masalah.
4. Kembangkan pikiran positif dalam berbagai hal.
5. Kembangkan empati anda terhadap orang lain.
6. Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain.
7. Biasakan diri untuk tersenyum.






BAB 3
A.Kesimpulan
Pribadi egois adalah pribadi yang melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Ia tidak bisa memahami pikiran orang, perasaan orang, dan selalu menuntut orang untuk mengikuti pendapatnya. Pribadi egois juga pribadi yang mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa mempertimbangkan kebutuhan orang, senantiasa mengedepankan kebutuhannya di atas kebutuhan orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa pribadi yang egois adalah pribadi yang susah sekali untuk tulus, sebab ujung-ujungnya untuk kepentingannya sendiri.
B.Saran
Menjadi egois adalah penting. Namun, jangan jadikan egois sebagai sifat kita, gunakan egois seperlunya saja. Egois terkadang diperlukan untuk hal yang tidak kita duga.Egois pun juga merupakan sifat yang tidak dapat dipishkan.Namun egois dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu kita harus dapat mengontrol sifat egois kita dalam segala hal. Agar tidak merugikan diri kita sekaligus orang lain.
Sekali lagi, semua kembali ke diri kita masing-masing. Dan jangan lupa berdo’a kepada Allah agar hati kita dapat di kontrol dan kita selalu diberikan hidayah-Nya. Karena hanya Allah yang dapat membolak-balikkan perasaan manusia






Daftar Pustaka

No comments:

Post a Comment