BAB
1
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah
Egois merupakan
salah satu sifat dan perilaku yang
sangat merugikan. Egois dapat diartikan sebagai suatu sifat dimana seseorang
lebih mementingkan kepentingannya sendiri diatas segala galanya tanpa
memikirkan hak-hak orang lain. Ironisnya egois banyak dimiliki oleh hampir
semua orang di dunia ini,dan mempunyai hubungan yang sangat erat. Bahkan egois
merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi sekumpulan orang. Sudah banyak
contoh dalam kehidupan ini yang menunjukkan perilaku perilaku yang egois.
Tengok saja ketika para pengemudi melintas di jalan raya,tak sedikit dari
mereka yang jelas jelas melanggar peraturan lalu lintas seperti nekat menerobos
lampu merah. Itu salah satu perilaku memikirkan keselamatan orang lain. Tak
dapat di pungkiri bahwa egois itu merupakan sifat yang sudah mendarah daging
pada setiap manusia,dan sifat egois itu akan membawa manusia ke perilaku
perilaku yang banyak menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat entah itu
norma umum ataupun norma agama. Semua itu tergantung pada pengandalian diri
dari seseorang. Seseorang yang mampu mengendalikan keegoisannya dengan baik
maka sifat itu tidak akan menimbulkan kerugian bagi siapapun tapi lebih banyak
orang yang tak mampu mengendalikan dirinya dari sikap egois. Sehingga egois itu
hanya menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Keegoisan
akan menyebabkan permasalahan yang kecil menjadi permasalahan yang besar. Sifat
yang egois pun dapat menyebabkan orang merasa tersakiti atau pun kecewa. Adapun
beberapa cara penanggulangan sifat yang egois akan di bahas lebih lajut pada karya
ilmiah di bawah ini.
B.Rumusan
Masalah
1.
Apa itu egois?
2.
Bagaimana cara menghadapi kawan yang egois?
3.
Bagaimana cara menghindari sikap yang egois?
C.Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian antara lain :
1. Memberi
pengertian kepada khalayak bahwa egois merupakan sifat dan perilaku yang
merugikan dan harus dihindari.
2. Membantu
seseorang untuk dapat menghilangkan sifat dan perilaku egois melalui beberapa
cara yang kami sajikan pada pembahasan karya ilmiah ini.
3. Meminimalisasikan
sifat sifat egois yang tumbuh dalam diri seseorang
4. Membantu
seseorang untuk menghindari sifat egois yang dapat menyebabkan terlanggarnya
hak asasi orang lain.
D.Manfaat
Penelitian
Penelitian ini
di harapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi banyak orang terutama
dalam hal menghindari sifat dan perilaku egois sehingga dapat meningkatkan rasa
keadilan sosial dan solidaritas yang tinggi antar sesama agar tidak terjadi
diskriminasi terhadap hak-hak seseorang pada umumnya.
BAB
2
A.Pengertian
Egois
Edward Bok, editor dan penganjur
kemanusiaan yang terkenal, mengatakan bahwa apa yang disebut oleh dunia sebagai
ego dan kesombongan sebenarnya adalah “bunga api surgawi” yang
ditanamkan dalam diri manusia. Setiap manusia merupakan pribadi yang unik dan
trsendiri, dan dorongan yang paling kuat dalam setiap orang adalah untuk
menjaga individualitas ini, membela sesuatu yang penting ini terhadap semua
musuhnya.
Para ahli psikologi klinis dan
eksperimental dahaga akan ego juga bersifat universal danalami seperti
kelaparan akan makanan. Dan dahaga akan ego juga bersifat universal danalami
seperti kelaparan akan makanan. Tubuh memerlukan makanan untuk bisa mempertahankan
kelangsungan hidup. Ego,atau kepribadian setiap individu yang unik, memerlukan
penghargaan dan persetujuan serta rasa puas karena telah mencapai sesuatu.
Ego
yang lapar adalah ego yang jahat. Memperbandingkan ego dengan perut sangat
tepat untuk menjelaskan mengapa orang bertindak sebagaiman yang mereka lakukan.
Seseorang yang makan kenyang tiga kali sehari tidak terlalu memikirkan
perutnya. Tetapi seseorang yang tidak makan satu atau dua hari menjadi
benar-benar lapar dan seluruh kepribadiannya tampak berubah, dari orang yang
pemurah, periang dan baik hati, dia cenderung akan menjadi suka bertengkar dan
jahat. Dia jadi lebih suka mencela. Tidak ada suatu apapun yang memuaskannya.
Tidak ada gunanya bagi teman-teanyang beritikad baik untuk menghampirinya dan
mengatakan bahwa masalahnya hanyalah bahwa dia “terlalu pemperhatikan perutnya”
dan bahwa dia harus mengalihkan pikiran dari perutnya.
Alam
telah menempatkan insting dalam setiap makhluk hidup yang mengatakan “Anda
dan kebutuhan dasar Anda didahulukan”. Singkatnya dia harus makan, dan
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri, sebelum dia bisa memberikan perhatian
kepada hal-hal lainnya.Demikian pula halnya dengan orang yang mementingkan diri
sendiri. Bagi pribadi yang sehat jasmani dan rohani serta normal,alam menuntut
takaran tertentu penerimaan diri dan persetujuan diri. Dan tidak ada manfaatnya
mengecam orang yang mementingkan diri sendiri dan menyuruhnya mengalihkan
pikiran dari dirinya sendiri. Dia tidak bisa mengalihkan pikiran dari dirinya
sebelum dahaganya akan ego belum terpuaskan. Setelah itu, dia pasti akan
mengalihkan pikiran dari dirinya sendiri, dan memberikan perhatiannya kepada
pekerjaannya, serta kepada orang lain dan kebutuhan mereka.
B. Tips Menghadapi Teman yang Egois
Perlu
disadari juga bahwa setiap orang memiliki sifat egois. Namun sifat egois itu
kadarnya dari masing-masing individu berbeda-beda. Dan apabila telah kelewatan, itu justru menjadi hal yang tidak
diinginkan bagi teman, sahabat, atau siapapun yang menjalin hubungan dengan
kita. Bagi kita yang punya teman tapi memiliki sifat egois yang menurut kita
sudah tidak wajar lagi, jika kita tidak berjiwa besar dan menerima apa
adanya dari sifat egois yang dimilikinya, kita pasti akan merasa tidak nyaman ketika bersamanya.
Atau, kita langsung menjaga jarak
dengannya. Berbeda halnya jika kita merasa bahwa dia adalah sahabat kita, pasti
kita akan berusaha untuk memberikan perubahan kepada teman kita agar dapat mengurangi keegoisannya dan
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Dibawah ini ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menghadapi teman yang egois:
1.Sabar
Kita harus lebih sabar dalam
menghadapi orang yang egois. Jika kita tiak sabar maka kita pun akan menjadi
orang yang egois juga.
2.Menjadi cermin baginya
Kita harus berusaha untuk menjadi
cermin bagi teman kita atau siapapun yang egois. Kita berikan pengertian
melelui tindakan nyata seperti sesekali kita yang meminta bantuan kepada teman
kita yang egois. Dengan begitu kita dapat perlahan lahan memberi pengertian
bahwa tidak hanya dia lah yang mempunyai kepentingan yang harus dipenuhi.
3.Berikan kritik dan saran
Kritik yang kita berikan haruslah kritik yang baik yang
membangun yang dapat menyadarkan seseorang yang egois agar menyadari bahwa
tindakannya tersebut dapat merugikan hak hak orang lain.
4.Berikan pengertian yang tegas.
Jika sudah banyak hal yang kita
lakukan secara perlahan lahan tidak membuahkan hasil. Maka langkah terakhir
adalah memberikan pengertian secara lisan atau tindakan kepada orang yang egois
tersebut untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan sifat egoisnya.Seperti kita
memberitahunya secara tegas melalui lisan atau sesekali menolak memenuki
permintaannya.
C. Cara Menghindari sifat yang egois
1.Jangan suka berpikiran negatif atau buruk sangka terhadap orang
lain.
2. Anda jangan suka membanding-bandingkan diri anda dengan orang lain.
3. Hilangkan sikap reaktif terhadap berbagai masalah.
4. Kembangkan pikiran positif dalam berbagai hal.
5. Kembangkan empati anda terhadap orang lain.
6. Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain.
7. Biasakan diri untuk tersenyum.
2. Anda jangan suka membanding-bandingkan diri anda dengan orang lain.
3. Hilangkan sikap reaktif terhadap berbagai masalah.
4. Kembangkan pikiran positif dalam berbagai hal.
5. Kembangkan empati anda terhadap orang lain.
6. Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain.
7. Biasakan diri untuk tersenyum.
BAB 3
A.Kesimpulan
Pribadi egois adalah pribadi yang
melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Ia tidak bisa memahami pikiran orang,
perasaan orang, dan selalu menuntut orang untuk mengikuti pendapatnya. Pribadi
egois juga pribadi yang mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa
mempertimbangkan kebutuhan orang, senantiasa mengedepankan kebutuhannya di atas
kebutuhan orang lain.
Dapat
disimpulkan bahwa pribadi yang egois adalah pribadi yang susah sekali untuk
tulus, sebab ujung-ujungnya untuk kepentingannya sendiri.
B.Saran
Menjadi egois adalah penting. Namun, jangan jadikan egois
sebagai sifat kita, gunakan egois seperlunya saja. Egois terkadang diperlukan
untuk hal yang tidak kita duga.Egois pun juga merupakan sifat yang tidak dapat
dipishkan.Namun egois dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. Oleh
karena itu kita harus dapat mengontrol sifat egois kita dalam segala hal. Agar
tidak merugikan diri kita sekaligus orang lain.
Sekali lagi, semua kembali ke diri kita masing-masing. Dan
jangan lupa berdo’a kepada Allah agar hati kita dapat di kontrol dan kita
selalu diberikan hidayah-Nya. Karena hanya Allah yang dapat membolak-balikkan
perasaan manusia
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment